Aksi pembobolan kartu ATM sejumlah bank akhir-akhir ini marak terjadi, modus yang digunakan diperkirakan dengan cara memasang alat skimmer di mesin ATM oleh pelaku sindikat pembobol kartu ATM. Alat tersebut mampu mengcopy data ATM secara magnetik, dengan bantuan alat tersebut data ATM korban dapat digunakan untuk menggandakan kartu ATM, sehingga dengan demikian pelaku dengan leluasa menguras ATM korban.
Menurut beberapa pemberitaan aksi pembobolan ATM terjadi disejumlah Bank, diantaranya BCA, BNI, BRI, Bank Mandiri, dan Bank Permata. Untuk itu disarankan agar nasabah yang menggunakan ATM untuk lebih berhati-hati dan waspada.
APA YANG DAPAT DILAKUKAN NASABAH UNTUK MENGHINDARI KERUGIAN PEMBOBOLAN ATM AKIBAT SKIMMING DATA?
Berdasarkan dari informasi yang bersumber dari situs resmi Bank Indonesia (BI), ada beberapa hal yang harus dilakukan nasabah untuk pengamanan penggunaan kartu ATM.
- Nasabah di himbau untuk mengganti PIN secara berkala.
- Melindungi kerahasiaan PIN antara lain:
- Menutup dengan tangan ketika memasukan PIN sehingga PIN tidak dilihat oleh pihak lain.
- Tidak terpancing memberikan PIN kepada pihak lain yang seolah-olah merupakan petugas bank dan meminta nasabah untuk menyebutkan atau mengimput nomer PIN.
- Memperhatikan kondisi pisik ATM dan sekelilingnya, apabila ada hal-hal yang mencurigakan, nasabah diharapkan tidak menggunakan ATM tersebut dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat dan atau kepada pihak berwajib.
- Pada saat bertransaksi menggunakan kartu ATM/Debit pada merchant/toko yang bekerja sama dengan pihak perbankan, diharapkan nasabah memperhatikan kondisi alat EDC (Electronic Data Capture) pada setiap merchant tersebut, bila terdapat alat (device) mencurigakan yang menempel pada EDC atau hal lain yang mencurigakan, nasabah dihimbau tidak bertransaksi dan segera melaporkan kepada pihak bank terdekat atau kepada pihak yang berwajib.
Sumber: Bank Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar